Jumat, 08 Mei 2020

Contoh Latar Belakang Skripsi dengan Judul “Hubungan Konsep Diri berbasis Asertivitas terhadap prestasi belajar fisika siswa”.



Ketika melaksanakan Pembelajaran seharusnya siswa mampu memperoleh ilmu yang sebanyak-banyaknya. Siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran yang berlangsung. Tetapi pada saat kegiatan pembelajaran banyak siswa kurang suguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga yang terjadi sebaliknya yaitu banyak siswa yang tidak paham terhadap materi yang diajarkan.
Sesuai dengan hasil observasi di SMA Muhammadiyah 23 Jakarta nilai ujian Fisika siswa relatif rendah. Jika ujian Fisika berlangsung maka hanya sedikit siswa yang memiliki nilai diatas KKM (Kriteria ketuntasan minimal). KKM Fisika di SMA Muhammadiyah 23 Jakarta pada tahun ajaran 2015/2016 adalah 75, tetapi masih sedikit siswa yang dapat mencapai KKM. Rata-rata yang dicapai siswa dalam mengikuti UAS pada semester gajil adalah 65. Sehingga masih dominan siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti UAS pada semester ganjil tersebut.
Dalam mencapai prestasi belajar banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu Kesehatan, Intelegensi, Minat, Motivasi dan, cara belajar, serta konsep diri. Konsep diri berbasis asertivitas dianggap sebagai salah satu faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar Fisika.
Gambaran dari diri siswa terhadap dirinya pada lingkungan sekolah merupakan konsep diri. Pandangan diri yang dimaksud disini merupakan pandangan diri terhadap lingkungan kelas. Pandangan diri siswa yang negatif mengenai diri di kelas mengakibatkan terjadi kebingungan dalam pembelajaran.Ini disebabkan siswa seolah-olah kurang diterima di kelas dalam pembelajaran fisika.
Sedangkan keterbukaan dan kejujuran yang dimiliki siswa dalam sebuah pembelajaran dapat juga disebut dengan asertivitas. Siswa pada dasarnya sering memiliki sikap tertutup dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga siswa sering tidak mengerti mengenai materi yang diajarkan tetapi mereka tidak berani mengunkapkan pada saat pelajaran berlangsung. Karena itu menyebabkan ketidak pahaman siswa terhadap materi yang di ajarkan oleh guru di kelas.
Ketika di Sekolah siswa biasanya sangat tertutup mengenai permasalahan dalam pembelajaran. Ini disebabkan ketidak percayaan akan kemampuanya dalam mengikuti sebuah pembelajaran.Anggapan ketidak mampuan ini merupakan indikasi dari sikap konsep diri yang negatif. Selain itu indikasi konsep diri yang rendah yaitu pandangan dirinya di dalam kelas yang merasa kurang berharga, Siswa yang kurang mendapatkan respon yang baik di kelas mengakibatkan konsep diri siswa menjadi lemah. Jika ini terus terjadi pada diri siswa maka siswa akan Sangat sulit untuk memperoleh prestasi yang ingin diraih oleh siswa.
Pada masa pencarian indentitas diri ini menyebakan siswa membutuhkan lingkungan yang dapat membawa untuk menemukan identitas diri. Pada masa ini lingkungan sangat berperan dalam mengembangkan karakter yang akan dimiliki seorang siswa. Lingkungan disini merupakan keadaan yang terjadi dalam sekitar diri siswa.Bisa lingkungan Rumah,Sekolah dan lingkungan permainan siswa. Lingkungan ini dapat menentukan bagimana siswa memandang dirinya mengenai kehidupannya. Lingkungan dapat menjadi sebuah cermin keberadaan siswa dalam lingkungan. Lingkungan yang baik akan membuat siswa menjadi semangat dalam belajar tetapi sebaliknya lingkungan yang buruk maka dapat menimbulkan kitidak minatan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Sedangkan dalam pembelajaran dituntut siswa untuk selalu bersemangat untuk memahami materi yang diajarkan. Tetapi jika siswa di dalam kelas berpandangan kuarang diterima di kelasnya maka siswa akan menjadi malas dalam mengikuti pembelajaran. Siswa seolah–olah dijauhi dan tidak diperhatikan oleh anggota kelas. Maka pandangan-pandangan itu yang terus difikirkan siswa pada saaat pembelajaran berlangsung. Ini menyebabkan Siswa tidak lagi berkonsentrasi dalam pembelajaran. Apalagi yang dipelajari adalah pelajaran yang bersifat sains.
Fisika merupakan ilmu yang menggabungkan pemahaman konsep dan perhitungan. Ini menyebabkan siswa harus memiliki fokus yang tinggi untuk memahami pelajaran fisika. Banyak siswa yang mampu memahami konsep-konsep yang ada dalam fisika namun setelah dituangkan dalam bentuk perhitungan mereka tidak memahaminya.Dengan demikian siswa dituntut dapak bekerja aktif di lingkungan kelas dalam mengikuti pembelajaran fisika. Siswa hendaknya memandang dirinya adalah sama di ketiaka menjalani pembelajaran dikelas. Dengan pandangan ini siswa tidak akan canggung dalam bertanya kepada anggota kelas lainya.
Kemampuan diri dalam menyapaikan sebuah permasalahan itu merupakan Asertivitas. Asertivitas merupakan keterbukaan dan kejujuran dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain secara sopan. Siswa yang mampu dengan baik dalam menyampaikan persolan-persoalan yang ada dalam pembelajaran dengan baik dan sopan maka guru akan cepat merespon mengenai pertanyaan tersebut.Sehingga guru dimana letak materi yang tidak pahami oleh siswa. Dengan hal tersebut guru dapat menyampaikan ulang materi yang belum dipahami oleh siswa. Dengan demikian maka siswa akan lebih paham mengenai materi-meateri yang dipelajari.
Namun yang terjadi dalam pembelajaran banyak siswa yang tidak terbuka terhadap keadaan dirinya. Siswa biasanya menutupi ketidak pahamanya dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga siswa akan cenderung pasif untuk bertanya didalam pembelajaran. Oleh karena itu guru tidak mengerti pada tempat manakah yang kurang dipahami siswa. Sehingga guru akan cepat melanjutkan materi-materi yang selanjutnya. Dengan demikian ketidak pahaman siswa dalam pembelajaran terus terjadi pada setiap materi. Maka ketidak pahaman siswa meningkat sehingga jika dilaksanakan ujian maka siswa tidak mampu mengerjakan soal–soal yang di ujikan. Dengan keadaan ini mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa ketika mengikuti pembelajaran. Sehingga kegiatan pembelajaran yang baik yang dapat mengembangka prestasi belajar yang tinggi. Kegiatan pembelajaran yang baik dapat terwujud jika siswa memiliki pandangan diri yang baik terhadap dirinya dilingkungan pembelajaran. Dengan pandangan diri yang baik pada lingkungan pembelajaran siswa akan mampu menyampaikan pendapat-pendapatnya dengan terbuka dan sopan dalam pembelajaran.
Dengan siswa memiliki konsep diri baik mengenai dirinya dalam suatu pembelajaran maka siswa akan lebih mampu memperoleh prestasi belajar fisika yang baik. Begitu pula jika siswa mampu mengungkapkan permasalahan-permasalahan dan pandangan-pandangan ketika mengikuti pembelajaran fisika maka siswa akan mudah memahami konsep-konsep fisika sehingga siswa dapat memperoleh prestasi yang baik.
Berdasarkan dari pernyataan-pernyataan diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Hubungan Konsep Diri berbasis Asertivitas terhadap prestasi belajar fisika siswa”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar