Ketika melaksanakan Pembelajaran seharusnya siswa mampu memperoleh ilmu yang sebanyak-banyaknya. Siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran yang berlangsung. Tetapi pada saat kegiatan pembelajaran banyak siswa kurang suguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga yang terjadi sebaliknya yaitu banyak siswa yang tidak paham terhadap materi yang diajarkan.
Sesuai dengan hasil observasi di SMA
Muhammadiyah 23 Jakarta nilai ujian Fisika siswa relatif rendah. Jika ujian
Fisika berlangsung maka hanya sedikit siswa yang memiliki nilai diatas KKM
(Kriteria ketuntasan minimal). KKM Fisika di SMA Muhammadiyah 23 Jakarta pada
tahun ajaran 2015/2016 adalah 75, tetapi masih sedikit siswa yang dapat
mencapai KKM. Rata-rata yang dicapai siswa dalam mengikuti UAS pada semester
gajil adalah 65. Sehingga masih dominan siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti
UAS pada semester ganjil tersebut.
Dalam mencapai prestasi belajar banyak
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut yang mempengaruhi prestasi
belajar yaitu Kesehatan, Intelegensi, Minat, Motivasi dan, cara belajar, serta
konsep diri. Konsep diri berbasis asertivitas dianggap sebagai salah satu
faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar Fisika.
Gambaran dari diri siswa terhadap
dirinya pada lingkungan sekolah merupakan konsep diri. Pandangan diri yang
dimaksud disini merupakan pandangan diri terhadap lingkungan kelas. Pandangan
diri siswa yang negatif mengenai diri di kelas mengakibatkan terjadi kebingungan
dalam pembelajaran.Ini disebabkan siswa seolah-olah kurang diterima di kelas
dalam pembelajaran fisika.
Sedangkan keterbukaan dan kejujuran yang
dimiliki siswa dalam sebuah pembelajaran dapat juga disebut dengan asertivitas.
Siswa pada dasarnya sering memiliki sikap tertutup dalam mengikuti
pembelajaran. Sehingga siswa sering tidak mengerti mengenai materi yang
diajarkan tetapi mereka tidak berani mengunkapkan pada saat pelajaran
berlangsung. Karena itu menyebabkan ketidak pahaman siswa terhadap materi yang
di ajarkan oleh guru di kelas.
Ketika di Sekolah siswa biasanya sangat
tertutup mengenai permasalahan dalam pembelajaran. Ini disebabkan ketidak
percayaan akan kemampuanya dalam mengikuti sebuah pembelajaran.Anggapan ketidak
mampuan ini merupakan indikasi dari sikap konsep diri yang negatif. Selain itu
indikasi konsep diri yang rendah yaitu pandangan dirinya di dalam kelas yang
merasa kurang berharga, Siswa yang kurang mendapatkan respon yang baik di kelas
mengakibatkan konsep diri siswa menjadi lemah. Jika ini terus terjadi pada diri
siswa maka siswa akan Sangat sulit untuk memperoleh prestasi yang ingin diraih
oleh siswa.
Pada masa pencarian indentitas diri ini
menyebakan siswa membutuhkan lingkungan yang dapat membawa untuk menemukan
identitas diri. Pada masa ini lingkungan sangat berperan dalam mengembangkan
karakter yang akan dimiliki seorang siswa. Lingkungan disini merupakan keadaan
yang terjadi dalam sekitar diri siswa.Bisa lingkungan Rumah,Sekolah dan
lingkungan permainan siswa. Lingkungan ini dapat menentukan bagimana siswa
memandang dirinya mengenai kehidupannya. Lingkungan dapat menjadi sebuah cermin
keberadaan siswa dalam lingkungan. Lingkungan yang baik akan membuat siswa
menjadi semangat dalam belajar tetapi sebaliknya lingkungan yang buruk maka
dapat menimbulkan kitidak minatan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Sedangkan dalam pembelajaran dituntut
siswa untuk selalu bersemangat untuk memahami materi yang diajarkan. Tetapi
jika siswa di dalam kelas berpandangan kuarang diterima di kelasnya maka siswa
akan menjadi malas dalam mengikuti pembelajaran. Siswa seolah–olah dijauhi dan
tidak diperhatikan oleh anggota kelas. Maka pandangan-pandangan itu yang terus
difikirkan siswa pada saaat pembelajaran berlangsung. Ini menyebabkan Siswa tidak
lagi berkonsentrasi dalam pembelajaran. Apalagi yang dipelajari adalah
pelajaran yang bersifat sains.
Fisika merupakan ilmu yang menggabungkan
pemahaman konsep dan perhitungan. Ini menyebabkan siswa harus memiliki fokus
yang tinggi untuk memahami pelajaran fisika. Banyak siswa yang mampu memahami
konsep-konsep yang ada dalam fisika namun setelah dituangkan dalam bentuk
perhitungan mereka tidak memahaminya.Dengan demikian siswa dituntut dapak
bekerja aktif di lingkungan kelas dalam mengikuti pembelajaran fisika. Siswa
hendaknya memandang dirinya adalah sama di ketiaka menjalani pembelajaran
dikelas. Dengan pandangan ini siswa tidak akan canggung dalam bertanya kepada
anggota kelas lainya.
Kemampuan diri dalam menyapaikan sebuah
permasalahan itu merupakan Asertivitas. Asertivitas merupakan keterbukaan dan
kejujuran dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain secara sopan. Siswa
yang mampu dengan baik dalam menyampaikan persolan-persoalan yang ada dalam
pembelajaran dengan baik dan sopan maka guru akan cepat merespon mengenai pertanyaan
tersebut.Sehingga guru dimana letak materi yang tidak pahami oleh siswa. Dengan
hal tersebut guru dapat menyampaikan ulang materi yang belum dipahami oleh
siswa. Dengan demikian maka siswa akan lebih paham mengenai materi-meateri yang
dipelajari.
Namun yang terjadi dalam pembelajaran
banyak siswa yang tidak terbuka terhadap keadaan dirinya. Siswa biasanya
menutupi ketidak pahamanya dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga siswa akan
cenderung pasif untuk bertanya didalam pembelajaran. Oleh karena itu guru tidak
mengerti pada tempat manakah yang kurang dipahami siswa. Sehingga guru akan
cepat melanjutkan materi-materi yang selanjutnya. Dengan demikian ketidak
pahaman siswa dalam pembelajaran terus terjadi pada setiap materi. Maka ketidak
pahaman siswa meningkat sehingga jika dilaksanakan ujian maka siswa tidak mampu
mengerjakan soal–soal yang di ujikan. Dengan keadaan ini mengakibatkan prestasi
belajar siswa menjadi rendah.
Prestasi belajar merupakan hasil yang
dicapai oleh siswa ketika mengikuti pembelajaran. Sehingga kegiatan
pembelajaran yang baik yang dapat mengembangka prestasi belajar yang tinggi. Kegiatan
pembelajaran yang baik dapat terwujud jika siswa memiliki pandangan diri yang
baik terhadap dirinya dilingkungan pembelajaran. Dengan pandangan diri yang
baik pada lingkungan pembelajaran siswa akan mampu menyampaikan
pendapat-pendapatnya dengan terbuka dan sopan dalam pembelajaran.
Dengan siswa memiliki konsep diri baik
mengenai dirinya dalam suatu pembelajaran maka siswa akan lebih mampu
memperoleh prestasi belajar fisika yang baik. Begitu pula jika siswa mampu
mengungkapkan permasalahan-permasalahan dan pandangan-pandangan ketika
mengikuti pembelajaran fisika maka siswa akan mudah memahami konsep-konsep
fisika sehingga siswa dapat memperoleh prestasi yang baik.
Berdasarkan dari pernyataan-pernyataan
diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Hubungan Konsep Diri
berbasis Asertivitas terhadap prestasi belajar fisika siswa”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar