Konsep diri merupakan bayangan atau gambaran dari seseorang mengenai dirinya sendiri secara dinamis menggambarkan keseluruhan keadaan diri individu secara kognitif, fisiologis, psikologis, psikososiologis, psiko-spiritual, dan spiko-etika dengan kontrol dan pengolahan informasi yang nyata. Dengan Konsep diri inilah maka siswa dapat menempatkan dirinya dalam pembelajaran yang berlangsung. Maka ia akan lebih dapat percaya diri setiap mengemukakan ataupun menjawab pertanyaan - pertanyaan yang di sampaikan oleh guru.
Sedangkan asertivitas adalah perilaku yang
menyatakan ketegasan untuk menyampaikan segala pendapatnya baik berupa
penolakan, pujian, permintaan dan kemampuan mempertahankan hak - haknya secara
jujur dan terbuka tanpa menyakiti perasaan orang lain. Keterbukaan dan
kejujuran inilah maka dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam
pembelajaran di kelas.
Sehingga
Konsep diri berbasis asertivitas merupakan gambaran diri keseluruhan dari
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar melalui komunikasi dengan
berfokus pada prinsip kuat, keterbukaan, percaya diri, dan kejujuran dalam
interaksi serta selalu menghargai orang lain.
Dalam
hal ini gambaran diri seseorang haruslah mencerminkan keterbukaan dan kejujuran
yang dimiliki seseoarang. Pelaksanaan dalam pembelajaran siswa mampu memiliki
gambaran dirinya yang positif yaitu mampu mengekpresikan dirinya dengan jujur
dan terbukaan dalam berinteraksi dengan guru atau sesama siswa secara baik dan
sopan.
Pembelajaran
adalah Serangkaian kegiatan guru dalam melakukan belajar mengajar baik
persiapan rencana pelaksanaan pembelajaran, materi, media pembelajaran,
Kegiatan belajar mengajar, evaluasi pembelajaran, dan hasil pembelajaran.
Sedangkan
fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam yang
dihasilkan dari interaksi benda-benda di alam dan ditinjau melalui pengukuran
dan eksperimen secara nyata.
Pembelajaran
fisika adalah Segala sesuatu yang dipersiapkan guru baik persiapan rencana
pelaksanaan pembelajaran, materi, media pembelajaran, kegiatan belajar
mengajar, evaluasi pembelajaran, dan hasil pembelajaran yang dapat menjelaskan
konsep-konsep kejadian di alam yang
dapat dibuktikan dalam bentuk pengukuran dan perhitungan. Dengan
demikian dalam proses pembelajaran fisika siswa merupakan tokoh utama yang
bekerja untuk mengembangkan pemahamanya mengenai pelajaran fisika. Keberadaan
guru di dalam proses pembelajaran untuk menyiapkan segala sesuatu yang di
perlukan siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa dan membantu siswa jika ada
masalah yang tidak dipahami serta mengevaluasi seberapa jauh pemahaman siswa
dalam pembelajaran. Dari keadaan ini membuat siswa harus bekerja keras untuk
mengembangkan pemahamannya mengenai fisika dengan baik.
Prestasi
belajar adalah Sebuah hasil yang dicapai dari sebuah runtutan kegiatan yang
telah dikerjakan atau diciptakan baik berupa aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor dan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang dilaporkan
dalam bentuk nilai-nilai yang berupa angka-angka maupun huruf. Untuk
mengembangkan Potensi-potensi dalam diri siswa bisa berupa perilaku ataupun
kognitif yang dimiliki oleh siswa. Sedangkan untuk perilaku yang dapat
dikembangkan melalui proses pembelajaran yaitu salah satunya Konsep diri dan
Asertivitas.
Dalam proses pembelajaran fisika menuntut untuk dapat
memiliki konsep-konsep yang matang, dapat memproyeksikannya dalam bentuk
tindakan (eksperimen) dan mengungkapkanya dalam bentuk lisan. Dengan kosep diri
berbasis aserivitas maka siswa dapat lebih memahami dan menyampaikanya. Dengan
meningkatkan konsep diri berbasis asertivitas siswa mampu memperoleh prestasi
belajar yang baik di dalam pembelajaran fisika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar